Nama Veda Ega Pratama kini menjadi perbincangan hangat di dunia balap motor internasional. Pembalap muda asal Gunungkidul ini resmi akan membela Honda Team Asia di kejuaraan Moto3 musim 2026, menandai babak baru sejarah balap motor Indonesia.
Perjalanan Veda menuju panggung dunia tidaklah mudah. Dari lintasan sederhana di Pasar Sapi, Gunungkidul, ayahnya Sudarmono mantan pembalap nasional rutin melatih putranya sejak 2016. Di sirkuit kecil yang jauh dari kemewahan fasilitas internasional itu, fondasi kemampuan Veda mulai terbentuk.
“Sejak umur enam hingga delapan tahun, Veda ikut kejuaraan motocross. Lalu di usia sembilan tahun, ia beralih ke balapan road race dan terus bertahan sampai sekarang,” ungkap Sudarmono.
Kerja keras membuahkan hasil. Tiga tahun berlatih di lintasan sederhana itu, Veda berhasil menjadi juara nasional kelas pemula pada usia 11 tahun. Prestasi itu membuka jalan menuju Astra Honda Racing School pada 2019.
Karier internasionalnya semakin cemerlang ketika menjuarai Asia Talent Cup 2023. Pencapaian tersebut mengantarkannya ke Red Bull Rookies Cup 2024, di mana ia finis di posisi kedelapan. Musim 2025 menjadi tahun keemasan—meski sempat absen satu seri karena cedera tangan, Veda meraih enam podium termasuk tiga kemenangan, dan finis sebagai runner-up klasemen akhir.
Prestasi sebagai runner-up Red Bull Rookies Cup 2025 memberikan Veda dispensasi istimewa untuk berlaga di Moto3 2026, meski usianya baru 17 tahun saat musim dimulai. Regulasi FIM memberikan pengecualian bagi tiga pembalap teratas klasemen akhir Red Bull Rookies Cup untuk naik ke kelas Moto3 sebelum mencapai batas usia minimum 18 tahun.
“Saya sangat bahagia dan bangga karena akan berkompetisi di Moto3 2026 bersama Honda Team Asia. Ini impian saya sejak kecil,” ujar Veda.
Debut resmi Veda di level Moto3 dimulai dengan tes pascamusim di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 25-26 November 2025. Hasilnya menggembirakan—pada hari pertama ia mencatat waktu 1’46,323 detik di posisi delapan, kemudian meningkat tajam di hari kedua dengan catatan 1’45,432 detik yang menempatkannya di posisi lima.
“Bagi saya tidak ada yang tidak mungkin, meskipun saya lahir di desa, di Gunungkidul, dan di sana tidak ada sirkuit. Tapi buktinya, saya bisa jadi pembalap,” kata Veda penuh percaya diri.
Veda akan menggunakan nomor balap #9 di Moto3 2026, karena nomor kesayangannya #54 sudah dipakai pembalap lain. Ia akan berduet dengan pembalap Jepang Zen Mitani sepanjang musim, menggantikan posisi Taiyo Furusato yang naik ke Moto2.
Direktur Marketing PT Astra Honda Motor, Octavianus Dwi, menyambut baik pencapaian ini. “Veda menjadi pembalap kelima dari binaan AHRS yang berhasil menembus Grand Prix. Kami berharap pencapaian ini menginspirasi lebih banyak generasi muda Indonesia,” ujarnya.
Dengan kehadiran Veda di Moto3 dan Mario Suryo Aji di Moto2, Indonesia akan memiliki dua wakil di kejuaraan dunia balap motor musim 2026—sebuah pencapaian membanggakan bagi perkembangan motorsport Tanah Air.
Balapan pertama Veda di Moto3 akan digelar di Sirkuit Buriram, Thailand, pada 27 Februari hingga 1 Maret 2026. Seluruh pandangan kini tertuju pada pembalap muda dari Gunungkidul ini, menanti bukti apakah talenta yang diasah di lintasan sederhana Pasar Sapi mampu bersaing di level tertinggi balap motor dunia.



