Minuman energi yang sering dikonsumsi oleh banyak orang, terutama anak muda, kini menjadi sorotan setelah beberapa kasus stroke terkait konsumsi produk tersebut tercatat di Rumah Sakit PON (Pusat Olahraga Nasional) Jakarta. Sejumlah pasien muda yang sebelumnya sehat, mengalami serangan stroke akibat konsumsi berlebihan minuman berenergi yang banyak beredar di pasaran.
Fenomena Stroke pada Usia Muda
Dokter spesialis saraf dari RS PON, dr. Asep Prasetyo, menjelaskan bahwa konsumsi minuman energi yang mengandung kafein dan stimulan lain secara berlebihan dapat memengaruhi tekanan darah, mempercepat detak jantung, dan meningkatkan risiko gangguan pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat memicu terjadinya stroke.
“Minuman energi memberikan efek stimulan yang bisa mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, terutama oleh individu yang memiliki faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi atau kelainan jantung, bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke,” ujar dr. Asep.
Kasus yang Mengkhawatirkan
Dalam beberapa bulan terakhir, RS PON mencatat beberapa kasus stroke pada pasien berusia muda, mulai dari usia 20 hingga 30-an. Pasien-pasien tersebut mengalami gejala-gejala stroke seperti kesulitan berbicara, mati rasa di sebagian tubuh, dan gangguan koordinasi yang parah. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa beberapa dari mereka mengonsumsi minuman energi secara berlebihan dalam waktu singkat.
Dampak Konsumsi Minuman Energi Berlebih
Minuman energi mengandung kafein dan gula dalam jumlah tinggi. Kafein, sebagai stimulan, dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, sedangkan gula memberikan lonjakan energi sementara yang bisa menambah beban kerja jantung. Ketika dikonsumsi berlebihan, tubuh tidak dapat mengatasi lonjakan ini dengan baik, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
Menurut dr. Asep, meskipun minuman energi tidak langsung menyebabkan stroke pada semua orang, mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya harus lebih berhati-hati. Terutama jika minuman tersebut dikonsumsi bersama alkohol atau dalam keadaan tubuh yang sudah lelah.
Wanti-Wanti dari Dokter
Dokter Asep memberikan peringatan kepada masyarakat, khususnya anak muda, untuk bijak dalam mengonsumsi minuman energi. “Minuman energi memang bisa memberikan dorongan energi sementara, tetapi tidak boleh dijadikan kebiasaan. Konsumsilah dengan bijak dan sesuai kebutuhan tubuh. Jangan sampai berlebihan, karena bisa menimbulkan dampak kesehatan yang serius,” tambah dr. Asep.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk lebih sadar akan risiko kesehatan yang terkait dengan gaya hidup tidak sehat. Mengonsumsi makanan dan minuman bergizi, cukup tidur, serta olahraga teratur adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan menghindari risiko penyakit berbahaya seperti stroke.
Meskipun minuman energi populer di kalangan anak muda sebagai pemberi energi instan, penting untuk memahami dampak buruknya jika dikonsumsi secara berlebihan. Stroke yang dialami oleh beberapa pasien muda yang mengonsumsi minuman energi berlebihan menjadi bukti nyata bahwa kita harus lebih bijak dalam memilih konsumsi harian. Sebaiknya, perhatikan kondisi kesehatan pribadi dan hindari kebiasaan buruk yang dapat merusak tubuh dalam jangka panjang.



