Israel Cegat Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Komunitas Internasional Bereaksi Keras

kapal kemanusiaan

Angkatan Laut Israel menghentikan paksa tiga kapal bantuan Global Sumud Flotilla di perairan internasional. Aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg dilaporkan berada di salah satu kapal yang dicegat.

Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah militer Israel mencegat armada kapal bantuan kemanusiaan yang menuju Gaza pada Rabu waktu setempat. Aksi pencegatan ini memicu gelombang protes dan kecaman keras dari berbagai negara.

Angkatan Laut Israel menghentikan secara paksa tiga kapal—Alma, Sirius, dan Adara—milik Global Sumud Flotilla (GSF) di perairan internasional, sekitar 70 mil laut dari pantai Gaza. Armada yang berangkat dari Barcelona pada 31 Agustus itu membawa lebih dari 500 aktivis dari puluhan negara, termasuk sejumlah anggota parlemen Spanyol dan Italia.

“Komunikasi dengan beberapa kapal lain juga mengalami gangguan, namun misi bantuan tetap dijalankan,” ujar juru bicara GSF dalam keterangannya.

Operasi Militer yang Kontroversial

GSF menuduh Israel melakukan tindakan agresif selama operasi pencegatan, termasuk menabrak kapal dan menembakkan water cannon bertekanan tinggi. Video yang beredar memperlihatkan kapal-kapal disemprot air, meski semua penumpang dilaporkan selamat.

Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi telah “menghentikan dengan aman” beberapa kapal dan membawa penumpangnya ke pelabuhan Israel. Salah satu penumpang yang dicegat adalah aktivis iklim ternama Greta Thunberg. Dalam video yang beredar, Thunberg tampak duduk di lantai dikelilingi aparat bersenjata.

Pemerintah Israel membenarkan tindakannya dengan menyatakan bahwa flotilla mendekati zona perang aktif dan berusaha melanggar blokade laut yang telah diberlakukan selama 18 tahun di Gaza. Israel menawarkan jalur alternatif bantuan melalui pelabuhan Ashkelon, namun GSF menolak tegas karena ingin menyerahkan bantuan langsung kepada warga Gaza tanpa melalui otoritas Israel.

Reaksi Internasional

Aksi pencegatan memicu protes spontan di berbagai kota. Di Italia, demonstrasi berlangsung di Roma, Pisa, Florence, dan Turin. Pemerintah Turki mengutuk keras tindakan Israel dan menyebutnya sebagai “aksi terorisme.”

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mendesak Israel menjamin keselamatan seluruh aktivis flotilla. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menegaskan telah menginstruksikan militer Israel agar tidak menggunakan kekerasan terhadap penumpang kapal.

Italia dan Spanyol bahkan menyatakan kesiapan mengirimkan kapal perang untuk memantau situasi, meski berhati-hati agar tidak memasuki zona maritim yang dilarang Israel. Langkah ini diambil setelah terjadi serangan drone di lepas pantai Yunani yang menargetkan armada bantuan tersebut.

Hamas menilai operasi Israel sebagai “serangan pengkhianatan sekaligus aksi pembajakan.”

Bayangan Tragedi 2010

Upaya menembus blokade Gaza bukanlah yang pertama kali. Pada 2010, sembilan aktivis Turki tewas saat kapal bantuan mereka diserang pasukan Israel di perairan internasional. Insiden berdarah tersebut memicu kecaman internasional dan memperburuk hubungan Israel-Turki.

Hingga kini, blokade laut Gaza yang telah berlangsung 18 tahun tetap menjadi sorotan dunia karena dianggap memperparah krisis kemanusiaan di wilayah yang dihuni sekitar 2 juta penduduk itu.

Dinamika Politik Regional

Di tengah eskalasi ini, militer Israel mengeluarkan peringatan terakhir bagi warga Kota Gaza untuk mengungsi. Sementara itu, Hamas dilaporkan melakukan konsultasi internal dan mempertimbangkan revisi rencana gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Donald Trump.

Trump memberikan ultimatum empat hari kepada Hamas untuk merespons rencana perdamaian Gaza, dengan ancaman “akan membayar di neraka” jika menolak. Rusia menyatakan dukungan terhadap upaya Trump yang disebutnya bertujuan mencegah tragedi lebih lanjut.

Situasi kemanusiaan dan militer di Timur Tengah tetap sangat tegang dan kompleks, tanpa ada tanda-tanda solusi jangka pendek yang bisa menyelesaikan konflik berkepanjangan ini.

Facebook
WhatsApp
Telegram
Email
Picture of admin

admin

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No posts published yet!