Jakarta – Google telah menghapus hampir 11.000 kanal YouTube dan akun lainnya yang terkait dengan kampanye propaganda yang didukung negara dari China, Rusia, dan negara-negara lain pada kuartal kedua tahun 2025, menandai langkah tegas perusahaan teknologi raksasa tersebut dalam memerangi operasi disinformasi global.
Dalam laporan buletin Threat Analysis Group (TAG) terbaru, Google mengungkapkan bahwa sebagian besar penghapusan melibatkan lebih dari 7.700 kanal yang terkait dengan China. Operasi pembersihan ini juga menyasar berbagai platform Google, termasuk penghapusan kanal YouTube, akun iklan, dan blog Blogger.
Operasi Propaganda China Mendominasi
Data menunjukkan bahwa kampanye propaganda China menjadi fokus utama penghapusan. Google mencatat terminasi 1.545 kanal YouTube pada April, 3.592 kanal pada Mei, dan 2.598 kanal pada Juni, serta memblokir satu domain agar tidak muncul di permukaan Google News dan Discover.
Jaringan palsu terkoordinasi ini mengunggah konten dalam bahasa China dan Inggris mengenai China dan urusan luar negeri Amerika Serikat, sebagai bagian dari investigasi berkelanjutan Google terhadap operasi pengaruh terkoordinasi yang terkait dengan Republik Rakyat China (RRC).
Rusia dan RT Menjadi Target
Google juga menghapus kanal YouTube, akun iklan, dan blog Blogger yang terkait dengan RT, outlet media yang dikendalikan negara Rusia yang dituduh membayar influencer konservatif terkemuka. Kampanye yang terkait dengan Rusia ini menyebarkan konten dalam berbagai bahasa, termasuk Jerman, Inggris, dan Rusia yang mendukung posisi Rusia.
Upaya Global Melawan Disinformasi
Berdasarkan analisis Fox News Digital terhadap buletin TAG kuartal pertama dan kedua 2025, Rusia dan China termasuk di antara sumber paling sering dari kampanye pengaruh asing ini. Data menunjukkan bahwa YouTube telah menghapus sekitar 34.000 kanal yang ditandai sebagai kampanye propaganda asing sepanjang tahun 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Google melalui Threat Analysis Group untuk memerangi operasi disinformasi global. Perusahaan ini secara aktif mengidentifikasi dan menghentikan jaringan palsu terkoordinasi yang berusaha memanipulasi opini publik melalui platformnya.
Dampak Terhadap Ekosistem Digital
Penghapusan massal ini mencerminkan intensifikasi pertarungan melawan disinformasi digital dan operasi pengaruh global. Google terus memperkuat sistem deteksi dan responnya terhadap kampanye propaganda yang disponsori negara, sebagai bagian dari komitmen menjaga integritas informasi di platformnya.
Tindakan ini juga menunjukkan bagaimana platform media sosial dan teknologi menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam membedakan konten yang sah dari operasi pengaruh yang terkoordinasi dan berpotensi merusak.