JAKARTA – Sakit kepala yang muncul tiba-tiba dengan intensitas hebat bukanlah keluhan sepele yang bisa diabaikan. Gejala ini bisa menjadi tanda peringatan dini stroke ringan yang memerlukan penanganan medis segera.
Dr. Harsan, Sp. BS, K, Dokter Spesialis Bedah Saraf Sub Spesialis Bedah Saraf Neurovaskular di Siloam Hospitals Lippo Village, menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala neurologis sekecil apapun. “Jangan anggap remeh gejala yang ditunjukkan tubuh. Sekecil apapun, segera lakukan pemeriksaan, terutama jika memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, atau merokok,” ungkap dokter yang berpengalaman menangani kasus neurovaskular ini.
Kabar Baik untuk Penderita Stroke Ringan
Berbeda dengan stroke berat yang kerap menimbulkan kecemasan, penderita stroke ringan memiliki prognosis yang jauh lebih optimis. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, pasien dapat pulih dengan baik tanpa mengalami komplikasi yang berkembang menjadi stroke berat.
Kunci utama keberhasilan terapi terletak pada deteksi dini dan respons cepat terhadap gejala awal. Semakin cepat diagnosis ditegakkan dan pengobatan dimulai, semakin besar peluang kesembuhan total.
Gejala yang Tidak Boleh Diabaikan
Stroke ringan kerap menampilkan gejala yang bersifat sementara dan dapat pulih dengan sendirinya setelah istirahat. Namun, hal ini justru yang membuat banyak orang mengabaikannya. Gejala yang patut diwaspadai meliputi:
- Sakit kepala hebat yang muncul mendadak, seperti sensasi dipukul
- Kesulitan berbicara yang tiba-tiba menjadi tidak jelas
- Kelemahan mendadak pada tangan atau bagian tubuh tertentu
- Gangguan koordinasi gerakan
- Pusing berulang yang tidak biasa
Dr. Harsan menekankan bahwa ketika pembuluh darah utama mengalami kerusakan, dampaknya pada otak bisa sangat luas. “Gejala yang muncul juga bervariasi, seperti kesulitan berbicara yang mendadak tidak jelas, tangan yang tiba-tiba lemas, atau kesulitan dalam bergerak,” jelasnya.
Teknologi Diagnosis Terdepan: DSA
Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, rumah sakit modern kini mengandalkan teknologi Digital Subtraction Angiography (DSA). Pemeriksaan canggih ini memberikan visualisasi pembuluh darah otak secara detail dengan menghilangkan bayangan tulang dan jaringan sekitarnya.
“Dengan DSA, terlihat pembuluh darah yang tersumbat di mana, sebesar apa, dan berapa persen, sehingga kami bisa menentukan langkah pengobatan selanjutnya,” ungkap Dr. Harsan menjelaskan keunggulan teknologi ini.
Prosedur DSA dilakukan dengan menyuntikkan zat kontras ke dalam pembuluh darah melalui kateter berukuran kecil. Hasilnya, dokter dapat melihat bentuk pembuluh darah dengan sangat jelas, bahkan dalam tampilan tiga dimensi, tanpa gangguan dari struktur anatomi lainnya.
Siapa yang Memerlukan Pemeriksaan DSA?
Pemeriksaan DSA direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi:
- Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba
- Pusing berulang tanpa penyebab jelas
- Riwayat stroke atau stroke ringan sebelumnya
- Gangguan bicara atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh
- Hasil CT Scan atau MRI yang menunjukkan kelainan pembuluh darah
- Riwayat keluarga dengan aneurisma
Teknologi ini tidak hanya mampu mengidentifikasi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, tetapi juga mendeteksi pelebaran pembuluh darah (aneurisma) yang berisiko pecah, serta kelainan pembuluh darah seperti arteriovenous malformation (AVM).
Golden Period: 6 Jam Menentukan Nasib
Waktu menjadi faktor krusial dalam penanganan stroke. Kementerian Kesehatan telah menetapkan akronim SEGERA sebagai panduan deteksi dini:
- SEnyum tidak simetris
- GErakan separuh tubuh melemah tiba-tiba
- biCAra pelo
- RAsa kebas pada satu sisi tubuh, pandangan kabur, atau sakit kepala hebat mendadak
“Saat pasien tiba di UGD, tim medis akan menanyakan waktu kemunculan gejala. Hal ini sangat penting, karena dapat menentukan langkah penanganan yang tepat,” tegas Dr. Harsan.
Periode emas penanganan stroke adalah 6 jam sejak gejala pertama kali muncul. Dalam rentang waktu ini, peluang kesembuhan dan pencegahan kerusakan otak permanen masih sangat terbuka lebar.
Pesan untuk Masyarakat
Kesadaran masyarakat tentang gejala stroke ringan masih perlu ditingkatkan. Banyak yang menganggap sakit kepala mendadak atau kelemahan sementara sebagai hal biasa yang akan hilang dengan istirahat.
Padahal, penanganan dini stroke ringan dapat mencegah serangan stroke yang lebih berat di kemudian hari. Dengan teknologi medis yang semakin canggih seperti DSA, diagnosis dan penanganan stroke kini dapat dilakukan dengan lebih presisi dan efektif.
Pesan penting yang perlu diingat: ketika tubuh memberikan sinyal melalui gejala neurologis, jangan tunda untuk mencari bantuan medis. Keputusan cepat hari ini bisa menyelamatkan kualitas hidup di masa depan.