Timnas Indonesia U-23 harus menelan pil pahit di ajang SEA Games 2025 Thailand. Meski berhasil mengalahkan Myanmar dengan skor 3-1 di laga terakhir fase grup, Skuad Garuda gagal melaju ke babak semifinal.
Kemenangan yang Tak Berarti
Tiga gol yang dicetak Mauro Zijlstra dan kawan-kawan tidak cukup untuk membawa Indonesia melangkah lebih jauh dalam kompetisi bergengsi Asia Tenggara ini. Kegagalan lolos ke semifinal terjadi karena Indonesia kalah bersaing dalam perolehan poin sebagai runner-up terbaik dengan Malaysia.
Hasil ini menjadi tamparan keras bagi sepak bola Indonesia, terutama mengingat status tim sebagai juara bertahan SEA Games. Skuad asuhan Indra Sjafri yang diperkuat sejumlah pemain berpengalaman di level senior kini harus mengubur impian mempertahankan gelar juara.
Mengulangi Tragedi 16 Tahun Lalu
Kegagalan di SEA Games 2025 ini mengingatkan kembali pada momen kelam Indonesia di tahun 2009. Saat itu, dalam turnamen yang belum menerapkan batasan usia, Timnas Indonesia juga tersingkir di babak penyisihan grup.
Pada edisi Laos 2009, Indonesia hanya mampu mengumpulkan satu poin dari tiga pertandingan yang dijalani. Tim Merah Putih tidak bisa melewati grup yang dihuni Laos, Singapura, dan Myanmar.
Rekor Apik Pasca 2009 Ternodai
Setelah kegagalan di 2009, Indonesia menunjukkan performa konsisten di SEA Games. Dari tujuh edisi berikutnya, Indonesia selalu lolos ke semifinal dengan catatan mengagumkan:
- Empat kali tampil di partai final
- Satu kali meraih medali emas (2011)
- Konsisten masuk empat besar dalam setiap edisi
Namun rekor apik tersebut kini ternodai dengan kegagalan di Thailand 2025, yang menandai kemunduran signifikan bagi sepak bola Indonesia di tingkat regional.
Akar Masalah: Kekalahan dari Filipina
Benih kegagalan Indonesia sebenarnya sudah tertanam sejak laga pembuka fase grup. Kekalahan tipis 0-1 dari Filipina menjadi batu sandungan fatal yang membuat Indonesia gagal menjadi juara Grup C.
Kekalahan tersebut memaksa Indonesia berjuang keras di laga-laga berikutnya, namun terbukti tidak cukup untuk mengamankan tiket semifinal. Kini, Indonesia harus menelan kenyataan bahwa perjalanan mereka di SEA Games 2025 berakhir lebih cepat dari yang diharapkan.
Kegagalan ini tentunya akan menjadi evaluasi serius bagi PSSI dan pelatih Indra Sjafri dalam mempersiapkan tim untuk kompetisi-kompetisi mendatang di level Asia Tenggara maupun Asia.
