Sejarah Ballon d’Or: Dari Stanley Matthews hingga Ousmane Dembélé

ousmane-dembele

PARIS – Penghargaan sepakbola paling bergengsi di dunia, Ballon d’Or, kembali mencatat sejarah baru. Ousmane Dembélé, winger Paris Saint-Germain asal Prancis, dinobatkan sebagai pemenang Ballon d’Or 2025 dalam seremoni malam di Theatre du Chatelet, Paris, Selasa (23/9/2025) dini hari WIB.

Kemenangan Dembélé menandai tonggak bersejarah bagi sepakbola Prancis. Pemain berusia 28 tahun ini berhasil mengalahkan dua kandidat kuat lainnya, Lamine Yamal dan Vitinha, dalam persaingan ketat tahun ini.

Prancis Kembali Berjaya

Dembélé menjadi pemain keenam asal Prancis yang meraih trofi bergengsi ini, melengkapi deretan legenda seperti Raymond Kopa (1958), Michel Platini (1983-1985), Jean-Pierre Papin (1991), Zinedine Zidane (1998), dan Karim Benzema (2022).

Pencapaian ini semakin memperkuat dominasi Prancis dalam panggung sepakbola dunia, setelah sebelumnya Les Bleus juga mengukir prestasi gemilang di berbagai kompetisi internasional.

Perjalanan Panjang Ballon d’Or

Penghargaan yang pertama kali diberikan pada 1956 kepada Stanley Matthews dari Inggris ini telah menjadi parameter tertinggi pencapaian individual dalam sepakbola. Selama hampir tujuh dekade, Ballon d’Or telah diraih oleh para maestro dari berbagai benua dan generasi.

Era dominasi terakhir diwarnai oleh duel epik antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Messi memimpin dengan delapan trofi (2009-2012, 2015, 2019, 2021, 2023), sementara Ronaldo meraih lima kali (2008, 2013-2014, 2016-2017).

Momen Bersejarah dalam Setiap Dekade

Beberapa pemenang Ballon d’Or telah mengukir sejarah istimewa. Johan Cruyff dari Belanda meraih tiga kali berturut-turut (1971, 1973-1974), sementara Michel Platini juga mencapai hat-trick (1983-1985). Marco van Basten dari Belanda menjadi salah satu pemain yang paling diingat dengan tiga trofi (1988-1989, 1992).

Tahun 2020 menjadi pengecualian dalam sejarah Ballon d’Or, ketika seremoni dibatalkan akibat pandemi COVID-19 – satu-satunya tahun tanpa pemenang sejak penghargaan ini dimulai.

Era Baru Dimulai

Dengan terpilihnya Dembélé, dunia sepakbola menyaksikan dimulainya era baru pasca-dominasi Messi-Ronaldo. Pemain muda seperti Lamine Yamal yang masuk nominasi menunjukkan bahwa generasi baru siap mengambil alih panggung sepakbola dunia.

Seremoni Ballon d’Or 2025 juga menjadi bukti bahwa sepakbola terus berkembang, dengan standar permainan yang semakin tinggi dan persaingan yang semakin ketat di setiap lini.


Daftar Lengkap Pemenang Ballon d’Or (1956-2025)

  • 1956: Stanley Matthews (Inggris)
  • 1957: Alfredo Di Stefano (Spanyol)
  • 1958: Raymond Kopa (Prancis)
  • 1959: Alfredo Di Stefano (Spanyol)
  • 1960: Luis Suarez (Spanyol)
  • 1961: Omar Sivori (Italia)
  • 1962: Josef Masopust (Cekoslovakia)
  • 1963: Lev Yashin (Uni Soviet)
  • 1964: Denis Law (Skotlandia)
  • 1965: Eusebio (Portugal)
  • 1966: Bobby Charlton (Inggris)
  • 1967: Florian Albert (Hongaria)
  • 1968: George Best (Irlandia Utara)
  • 1969: Gianni Rivera (Italia)
  • 1970: Gerd Mueller (Jerman Barat)
  • 1971: Johan Cruyff (Belanda)
  • 1972: Franz Beckenbauer (Jerman Barat)
  • 1973: Johan Cruyff (Belanda)
  • 1974: Johan Cruyff (Belanda)
  • 1975: Oleg Blokhin (Uni Soviet)
  • 1976: Franz Beckenbauer (Jerman Barat)
  • 1977: Allan Simonsen (Denmark)
  • 1978: Kevin Keegan (Inggris)
  • 1979: Kevin Keegan (Inggris)
  • 1980: Karl-Heinz Rummenigge (Jerman Barat)
  • 1981: Karl-Heinz Rummenigge (Jerman Barat)
  • 1982: Paolo Rossi (Italia)
  • 1983: Michel Platini (Prancis)
  • 1984: Michel Platini (Prancis)
  • 1985: Michel Platini (Prancis)
  • 1986: Igor Belanov (Uni Soviet)
  • 1987: Ruud Gullit (Belanda)
  • 1988: Marco van Basten (Belanda)
  • 1989: Marco van Basten (Belanda)
  • 1990: Lothar Matthaus (Jerman)
  • 1991: Jean-Pierre Papin (Prancis)
  • 1992: Marco van Basten (Belanda)
  • 1993: Roberto Baggio (Italia)
  • 1994: Hristo Stoichkov (Bulgaria)
  • 1995: George Weah (Liberia)
  • 1996: Matthias Sammer (Jerman)
  • 1997: Ronaldo (Brasil)
  • 1998: Zinedine Zidane (Prancis)
  • 1999: Rivaldo (Brasil)
  • 2000: Luis Figo (Portugal)
  • 2001: Michael Owen (Inggris)
  • 2002: Ronaldo (Brasil)
  • 2003: Pavel Nedved (Republik Ceko)
  • 2004: Andriy Shevchenko (Ukraina)
  • 2005: Ronaldinho (Brasil)
  • 2006: Fabio Cannavaro (Italia)
  • 2007: Kaka (Brasil)
  • 2008: Cristiano Ronaldo (Portugal)
  • 2009: Lionel Messi (Argentina)
  • 2010: Lionel Messi (Argentina)
  • 2011: Lionel Messi (Argentina)
  • 2012: Lionel Messi (Argentina)
  • 2013: Cristiano Ronaldo (Portugal)
  • 2014: Cristiano Ronaldo (Portugal)
  • 2015: Lionel Messi (Argentina)
  • 2016: Cristiano Ronaldo (Portugal)
  • 2017: Cristiano Ronaldo (Portugal)
  • 2018: Luka Modric (Kroasia)
  • 2019: Lionel Messi (Argentina)
  • 2020: Tidak ada seremoni (pandemi COVID-19)
  • 2021: Lionel Messi (Argentina)
  • 2022: Karim Benzema (Prancis)
  • 2023: Lionel Messi (Argentina)
  • 2024: Rodri (Spanyol)
  • 2025: Ousmane Dembélé (Prancis)
Facebook
WhatsApp
Telegram
Email
Picture of admin

admin

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No posts published yet!