Korea Selatan Catat Pertumbuhan Angka Kelahiran Tertinggi Sejak 1981

korea selatan

SEOUL – Korea Selatan mencatat pencapaian bersejarah dengan pertumbuhan angka kelahiran tertinggi dalam lebih dari empat dekade terakhir. Data terbaru menunjukkan lonjakan signifikan jumlah kelahiran pada periode Januari hingga Mei 2025.

Menurut Badan Statistik Korea (Statistics Korea), angka kelahiran di negara tersebut mengalami peningkatan 6,9 persen selama periode Januari-Mei 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini merupakan pertumbuhan tertinggi yang tercatat sejak badan statistik mulai melacak data tersebut pada 1981.

Secara khusus, bulan Januari 2025 mencatat kenaikan dramatis dengan 2.486 kelahiran tambahan atau meningkat 11,6 persen dibandingkan Januari 2024. Tren positif ini berlanjut sepanjang kuartal pertama 2025, dengan peningkatan 7,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pemulihan Setelah Delapan Tahun Penurunan

Peningkatan ini sangat signifikan mengingat Korea Selatan telah mengalami penurunan angka kelahiran selama delapan tahun berturut-turut sejak 2015. Tingkat kesuburan negara tersebut naik dari titik terendah sepanjang masa 0,72 pada 2023 menjadi 0,75 pada 2024, menandai pemulihan pertama dalam sembilan tahun terakhir.

“Ini merupakan interupsi terhadap tren penurunan berkelanjutan yang terjadi sejak 2014,” kata pejabat Statistics Korea seperti dikutip dalam laporan resmi.

Meskipun demikian, tingkat kesuburan Korea Selatan masih tetap menjadi yang terendah di dunia dan masih jauh dari tingkat penggantian populasi yang diperlukan yaitu 2,1 anak per wanita untuk menjaga stabilitas populasi.

Faktor Pendorong Peningkatan

Analis menunjuk pada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan ini, terutama lonjakan pernikahan di kalangan wanita berusia 30-an. Tren pernikahan yang meningkat ini dipandang sebagai salah satu pendorong utama kenaikan angka kelahiran.

Lee Sang Rim dari Universitas Nasional Seoul menyatakan bahwa meskipun peningkatan ini menggembirakan, tingkat kesuburan yang mencapai 0,88 anak per wanita masih sangat jauh dari benchmark 2,1 anak per wanita yang diperlukan untuk stabilitas populasi.

Tantangan Demografis Berkelanjutan

Korea Selatan telah lama bergulat dengan krisis demografis akibat populasi yang menua dengan cepat dan angka kelahiran yang rendah. Negara ini telah menginvestasikan miliaran won dalam berbagai program insentif untuk mendorong pasangan memiliki anak, termasuk dukungan finansial, kebijakan ramah keluarga, dan program bantuan pengasuhan anak.

Tingkat kelahiran kasar – jumlah bayi yang lahir per 1.000 penduduk – mencapai 4,7 pada 2024, menginterupsi tren penurunan yang berkelanjutan. Para ahli demografi menyebut pencapaian ini sebagai “titik balik” potensial dalam krisis demografis Korea Selatan.

Pemerintah Korea Selatan berharap tren positif ini akan berlanjut dan membantu mengatasi tantangan demografis jangka panjang yang dihadapi negara tersebut, termasuk penuaan populasi dan potensi penyusutan angkatan kerja di masa depan.

Data lengkap untuk keseluruhan tahun 2025 diharapkan akan memberikan gambaran lebih jelas apakah peningkatan ini merupakan tren berkelanjutan atau hanya fluktuasi sementara dalam pola demografis Korea Selatan.

Facebook
WhatsApp
Telegram
Email
Picture of admin

admin

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No posts published yet!