Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera Utara sejak 24 November 2025 terus meninggalkan duka mendalam. Hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 16.56 WIB, Kepolisian Daerah Sumatera Utara mencatat korban tewas mencapai 147 jiwa, sementara 174 warga masih dinyatakan hilang.
Tim gabungan yang terdiri dari personel kepolisian, TNI, BPBD, SAR, dan relawan terus melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban di lokasi-lokasi bencana. Operasi pencarian terkendala kondisi medan yang berat dan cuaca yang masih belum stabil.
Bencana ini menjadi yang terparah dalam enam bulan terakhir di provinsi tersebut. Polda Sumut mencatat telah terjadi 488 kejadian bencana alam dalam periode itu, meliputi banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin puting beliung yang tersebar di 21 wilayah hukum Kepolisian Resor.
Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan instruksi agar kebutuhan dasar para korban bencana di tiga provinsi Sumatera, termasuk Sumut, segera terpenuhi. Pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi bantuan logistik dan penanganan darurat berjalan optimal.
Hingga berita ini diturunkan, operasi pencarian korban yang hilang masih terus berlangsung dengan melibatkan ratusan personel gabungan. Masyarakat diminta tetap waspada mengingat intensitas hujan yang masih tinggi dan berpotensi menyebabkan bencana susulan.



