Unggahan video Menteri Kesehatan di Instagram memicu diskusi publik soal cara konsumsi buah yang paling optimal untuk kesehatan
Sebuah video pendek yang diunggah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di akun Instagram pribadinya berhasil mencuri perhatian publik. Dalam video dengan hashtag #BGS (#BudiGemarSharing) tersebut, sang menteri membahas perbedaan kandungan gizi antara buah yang dikonsumsi dalam bentuk potongan dengan buah yang dijadikan jus.
Pertanyaan yang kemudian mengemuka adalah: manakah yang sesungguhnya lebih sehat untuk dikonsumsi sehari-hari?
Pakar Gizi Ungkap Fakta Mengejutkan
Berdasarkan penelusuran berbagai literatur ilmiah, ternyata cara penyajian buah memang berpengaruh signifikan terhadap nilai gizinya. Dr. Nutritionist dari berbagai institusi kesehatan sepakat bahwa meskipun berasal dari buah segar yang sama, metode konsumsi dapat mengubah manfaat yang diterima tubuh.
“Serat dalam buah akan lebih terjaga bila buah dikonsumsi utuh atau dipotong, dibandingkan bila dibuat menjadi jus,” ungkap hasil kajian yang dipublikasikan dalam Jurnal Nutrients.
Buah Potong: Si Juara Serat dan Kontrol Gula Darah
Riset terbaru menunjukkan bahwa buah potong memiliki keunggulan dalam beberapa aspek:
Efek kenyang lebih lama – Serat utuh dalam buah potong memberikan rasa kenyang yang bertahan lebih lama, membantu mengontrol porsi makan secara alami.
Prebiotik alami – Serat dalam buah berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik di usus, mendukung kesehatan pencernaan dan sistem imun.
Indeks glikemik lebih rendah – Proses mengunyah yang diperlukan membuat penyerapan glukosa berlangsung lebih lambat, sehingga kadar gula darah lebih stabil.
Studi dalam British Medical Journal bahkan mengungkap temuan mengejutkan: konsumsi buah utuh justru menurunkan risiko diabetes tipe 2, sementara konsumsi jus buah berlebihan meningkatkan risikonya.
Jus Buah: Praktis tapi Ada “Harga” yang Harus Dibayar
Meski lebih praktis, jus buah ternyata memiliki sejumlah kekurangan yang patut diwaspadai:
Hilangnya serat – Proses penghalusan menghilangkan sebagian besar kandungan serat yang bermanfaat.
Lonjakan gula darah – Indeks glikemik yang lebih tinggi dapat memicu kenaikan gula darah secara mendadak.
Kalori tersembunyi – Satu gelas jus dapat mengandung 2-4 porsi buah sekaligus, meningkatkan asupan kalori tanpa memberikan rasa kenyang yang memadai.
Kerusakan vitamin – Vitamin C dan antioksidan seperti polifenol serta flavonoid lebih mudah rusak selama proses pemblenderan akibat paparan panas, oksigen, dan cahaya.
Rekomendasi Ahli untuk Konsumen Cerdas
Para pakar gizi menyarankan strategi konsumsi yang seimbang:
- Jadikan buah potong sebagai pilihan utama untuk konsumsi harian
- Jus buah 100% tanpa gula tambahan boleh dikonsumsi sesekali, terutama untuk anak yang sulit makan buah
- Hindari jus kemasan dengan tambahan gula dan perasa buatan
- Jika membuat jus, sisakan sedikit ampas agar kandungan serat tidak hilang sepenuhnya
- Konsumsi 2-3 porsi buah per hari dengan variasi jenis untuk memaksimalkan keragaman nutrisi
Kesimpulan Pakar
Dari sisi nutrisi, buah potong jelas unggul dibandingkan jus buah. Namun, jus buah tetap memiliki tempatnya sebagai sumber energi cepat dalam kondisi tertentu.
“Sebagai konsumen cerdas, kita perlu menyesuaikan pilihan dengan kebutuhan. Untuk kesehatan jangka panjang, biasakan mengonsumsi buah dalam bentuk utuh,” tutup analisis para ahli gizi.
Dengan demikian, video sederhana Menteri Budi ternyata berhasil membuka mata publik tentang pentingnya memahami cara konsumsi yang tepat untuk memaksimalkan manfaat buah bagi kesehatan tubuh.



