Alexandr Wang, seorang miliarder muda, telah membangun kekayaan sekitar Rp59 triliun melalui perusahaannya, Scale AI, yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI). Di bawah kepemimpinannya, Scale AI tidak hanya melayani klien komersial tetapi juga telah memperluas jangkauannya ke sektor pemerintahan, termasuk mendapatkan kontrak signifikan dengan Departemen Pertahanan AS.Peran Scale AI dalam Keamanan Nasional ASPada tahun 2020, Scale AI meraih kontrak senilai US$60,6 juta untuk mendukung Angkatan Udara dan Angkatan Darat AS dalam implementasi AI. Inovasi terbesar mereka terjadi pada tahun 2023, ketika Scale AI menjadi perusahaan AI pertama yang berhasil menerapkan model bahasa besar bernama Donovan pada jaringan rahasia Korps Lintas Udara XVIII Angkatan Darat AS. Kemitraan ini menunjukkan komitmen Wang dalam memanfaatkan AI untuk tujuan keamanan nasional, sebuah isu yang sering ia suarakan di muka publik.Wang bahkan menerbitkan surat terbuka kepada Presiden Donald Trump pada tahun 2025, yang dimuat sebagai iklan halaman penuh di The Washington Post. Dalam surat tersebut, ia mendesak Amerika Serikat untuk “memenangkan perang AI,” menekankan pentingnya kepemimpinan teknologi dalam konteks geopolitik.Tantangan dan Kritik yang Dihadapi Scale AIMeskipun Scale AI mengalami pertumbuhan pesat, perusahaan ini juga menghadapi beberapa tantangan. Ketergantungan Scale AI pada pekerja kontrak untuk pelabelan data telah menimbulkan sengketa hukum. Pada tahun 2024 dan 2025, mantan karyawan menuduh adanya manipulasi upah.Selain itu, para kontraktor melaporkan adanya dampak psikologis akibat terpapar konten berbahaya, seperti materi kekerasan atau pelecehan, yang menimbulkan pertanyaan etis mengenai operasional Scale AI yang padat karya. Menanggapi kritik ini, Wang menegaskan kembali komitmen perusahaannya untuk meningkatkan kondisi kerja dan menerapkan perlindungan bagi para pekerjanya, dengan menyatakan, “Karena kami akan selalu menginginkan manusia dalam prosesnya.”
