Hot Topics

John Herdman Resmi Ditunjuk Sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia: Target Piala Asia hingga Piala Dunia 2030

Keputusan finalisasi pelatih baru tim nasional Indonesia telah diambil. Setelah proses wawancara dan evaluasi mendalam, John Hertman, mantan pelatih Kanada, siap memegang kendali Garuda dengan target ambisius lolos ke Piala Dunia 2030.

Jakarta,– Kabar yang telah lama dinantikan penggemar sepak bola Indonesia akhirnya menemui titik terang. Dalam acara Sportcast Nusantara TV, terungkap bahwa John Herdman praktis telah dipilih secara bulat oleh Exco PSSI sebagai pelatih baru tim nasional senior Indonesia. Meski secara resmi akan diumumkan minggu depan, keputusan ini telah final setelah melalui proses yang disebut lebih transparan dan kolektif dibanding sebelumnya.

Herdman, pelatih asal Inggris yang berhasil membawa Kanada lolos ke Piala Dunia 2022 setelah jeda 36 tahun, akan memikul tugas ganda. Selain menangani tim senior, ia juga akan membina tim U-23, menandai dimulainya proyek integrasi dan regenerasi jangka panjang menuju target utama: Piala Dunia 2030.

1. Proses Rekrutmen yang Lebih Transparan dan Kolektif

Proses pemilihan Hertman digambarkan sebagai langkah maju PSSI, meninggalkan pendekatan one man show yang sering dikritik di masa lalu. Menurut informasi yang diungkap di Sportcast, tiga orang Exco PSSI bersama Direktur Teknik Alexander Zwiers melakukan roadshow khusus ke Inggris untuk mewawancarai lima kandidat.

  • Proses Interview Mendalam: Mereka mewawancarai lima pelatih, termasuk Heimir Hallgrímsson (Islandia), Félix Sánchez (eks Qatar), dan Óscar García. Dari proses yang berlangsung sekitar 2,5 jam per kandidat ini, nama Hertman dan salah satu pelatih Spanyol dinilai paling siap dan dibawa ke rapat pleno Exco.
  • Keputusan Kolegial: “Ini objektif, bukan subjektif seseorang,” tegas salah satu narasumber. Hasil rapat Exco kemarin sudah bulat memilih John Hertman. Pengumuman resmi hanya menunggu momen yang tepat dari Ketum PSSI, Erick Thohir, yang masih berada di luar negeri.

2. Profil dan Komitmen John Herdman

John Hertman bukan nama asing di sepakbola internasional. Prestasi terbesarnya adalah membangun tim nasional Kanada dari “puing-puing” dan membawanya ke Piala Dunia 2022. Selain itu, ia juga sukses menangani timnas putri Kanada yang meraih medali Olimpiade back-to-back (2016, 2020).

Yang menjadi poin penting adalah komitmen personal yang diajukan PSSI dan disetujui Hertman.

  1. Tinggal di Indonesia: Berbeda dengan kontrak pelatih sebelumnya, Hertman diwajibkan untuk menetap lebih lama di Indonesia dan memindahkan keluarganya ke tanah air. Hal ini untuk memastikan fokus penuh pada timnas dan pemantauan langsung pemain Liga 1.
  2. Kontrak Jangka Panjang: Ia disebut menolak tawaran dari Jamaika yang juga berpeluang ke Piala Dunia demi komitmen jangka panjang dengan Indonesia.
  3. Membawa Asisten Lokal: Seperti skema Shin Tae-yong dulu, Hertman diwajibkan untuk merekrut asisten pelatih berkebangsaan Indonesia. Hal ini diharapkan menjadi jembatan komunikasi dan transfer ilmu yang penting.

3. Target dan Tantangan Berlapis yang Menanti

Pekerjaan rumah Hertman sangat besar dan berlapis. Target utama adalah Piala Dunia 2030, yang disebut sebagai “one shot” terbaik Indonesia mengingat proyek naturalisasi telah mencapai 80%.

Untuk mencapai itu, ada beberapa tolok ukur (benchmark) yang harus dilalui:

  • FIFA Matchday & FIFA Series Maret 2024: Ini adalah ujian pertama racikan dan sentuhan taktis Herdman di depan publik.
  • Piala AFF 2024: Target minimal adalah juara. Turnamen ini disebut sebagai “pain killer” atau obat pereda sakit untuk membangun kepercayaan publik setelah performa buruk di tiga turnamen tahun ini.
  • Piala Asia 2027: Target minimal adalah lolos dari grup dan mencapai 16 besar, menyamai prestasi Shin Tae-yong di Qatar. Dengan materi pemain diaspora yang lebih baik, target 8 besar dianggap realistis.

4. Harapan dan Saran untuk Masa Depan

Para ahli di studio Sportcast menyampaikan harapan sekaligus saran skeptis agar proyek ini berjalan mulus.

  • Fokus pada Pekerjaan: “Kurangi gimik, tambah bekerja,” begitu pesan untuk Hertman dan PSSI. Publik lebih ingin melihat bukti di lapangan daripada janji dan retorika.
  • Komunikasi yang Terkelola: PSSI disarankan memiliki juru bicara tunggal yang kompeten untuk menyampaikan perkembangan, menghindari kesan kacau karena banyak orang yang berbicara.
  • Kekompakan Internal: Dinamika internal PSSI harus dijaga agar tidak mengganggu pekerjaan teknis Hertman. “Kekompakan ini harus dijaga untuk menyelesaikan 2 tahun ke depan dengan smooth,” pesan narasumber.

John Herdman datang dengan CV yang mengesankan dan komitmen baru dari PSSI. Bagaimana dia menyatukan pemain naturalisasi papan atas Eropa dengan bakat lokal, serta melewati semua target perantara, akan menentukan apakah mimpi Piala Dunia 2030 tetap hidup atau pupus di tengah jalan. Ujian pertamanya di FIFA Series Maret mendatang akan menjadi penanda awal apakah era baru timnas Indonesia benar-benar telah dimulai.

Tags :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News