Jakarta, 2 Juli 2025 – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berencana menutup atau menggabungkan sejumlah anak dan cucu usahanya sebagai bagian dari upaya perampingan struktur bisnis. Langkah ini merupakan bagian dari arahan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk meningkatkan efisiensi dan nilai tambah perusahaan.Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Direktur Utama Telkom Indonesia, Dian Siswarini, menyampaikan bahwa perusahaan tengah mengevaluasi entitas-entitas yang tidak memberikan kontribusi signifikan dalam lima tahun terakhir.> “Kami sedang melakukan evaluasi terhadap anak dan cucu perusahaan yang kinerjanya stagnan atau terus menurun. Jika tidak memberi nilai tambah, mereka akan mulai di-swap atau digabung,” ujar Dian.Evaluasi ini bertujuan untuk menyederhanakan struktur Telkom agar lebih gesit dan menguntungkan. Peninjauan tersebut dipimpin oleh Direktur Strategic Portfolio Telkom, Seno Soemadji.Selain opsi penutupan, Telkom juga mempertimbangkan penggabungan anak usahanya dengan perusahaan lain di lingkungan BUMN, khususnya pada sektor-sektor yang sejenis. Misalnya, anak perusahaan yang bergerak di bidang properti bisa dikonsolidasikan dengan perusahaan properti BUMN lainnya.Kebijakan ini sejalan dengan langkah Danantara yang juga tengah mengonsolidasikan sejumlah perusahaan asuransi BUMN berukuran kecil. Menurut COO Danantara, Dony Oskaria, ada sekitar 16 perusahaan asuransi pelat merah yang tidak memiliki skala ekonomi memadai dan tidak cukup kompetitif, sehingga perlu dikonsolidasikan.> “Jasa Raharja, Tugu Insurance (milik Pertamina), BRI Insurance, dan BNI Insurance punya potensi. Tapi secara ukuran, mereka masih belum bersaing di pasar,” ungkap Dony.Konsolidasi dan perampingan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Danantara untuk menciptakan BUMN yang lebih kompetitif, efisien, dan mampu bersaing di pasar nasional maupun global.
Efek Joging 30 Menit Bagi Tubuh
28 Juli 2025
