SUBANG – Sektor transportasi kereta api di Jawa mengalami guncangan hebat setelah Kereta Api Argo Bromo Anggrek mengalami anjlok di emplasemen Stasiun Pegaden Baru, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Insiden yang terjadi pada Jumat (1/8/2025) pukul 15.47 WIB ini menimbulkan efek domino yang melumpuhkan perjalanan kereta di jalur utara Jawa.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang melaporkan bahwa tidak kurang dari 11 perjalanan kereta api mengalami gangguan serius akibat kejadian ini. Keterlambatan yang terjadi mencapai angka fantastis hingga tiga jam, menyebabkan ribuan penumpang harus menunggu dalam ketidakpastian.
Dampak Meluas ke Seluruh Jalur Utara Jawa
Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa dampak insiden ini sangat luas dan mempengaruhi kereta dari berbagai arah. Jalur utama yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur praktis lumpuh total.
Dari arah barat, tiga kereta unggulan mengalami gangguan signifikan: KA Brantas yang melayani rute Jakarta-Blitar, KA Kertajaya jurusan Surabaya-Jakarta, dan KA Brawijaya dengan rute Jakarta-Malang. Ketiga kereta ini merupakan andalan transportasi penumpang kelas menengah ke atas.
Situasi tidak kalah buruk di arah timur. Delapan kereta mengalami keterlambatan, termasuk kereta-kereta premium seperti KA Sembrani (Surabaya-Jakarta), KA Argo Merbabu (Semarang-Jakarta), dan KA Argo Anjasmoro (Surabaya-Jakarta). Kereta-kereta lain yang terdampak adalah KA Tawangjaya, KA Tegal Bahari, KA Gunungjati, dan KA Matarmaja.
Rekayasa Jalur Darurat Diberlakukan
Menghadapi situasi krisis ini, manajemen PT KAI terpaksa melakukan langkah darurat dengan mengalihkan empat kereta melalui jalur alternatif. KA Ciremai, Tawangjaya Premium, Argo Anjasmoro, dan Brawijaya dialihkan melalui jalur selatan yang lebih panjang dan memakan waktu tempuh lebih lama.
Keputusan pengalihan jalur ini meski menambah waktu perjalanan, namun menjadi satu-satunya solusi untuk menjaga kontinuitas layanan transportasi kereta api di pulau Jawa. Jalur selatan yang biasanya digunakan sebagai jalur cadangan, kini harus menampung beban ekstra dari kereta-kereta yang dialihkan.
Kompensasi dan Upaya Pemulihan
Menyadari besarnya dampak yang ditimbulkan, PT KAI bergerak cepat memberikan solusi kompensasi kepada para penumpang yang terdampak. Perusahaan menawarkan dua opsi yang dapat dipilih penumpang sesuai kebutuhan masing-masing.
Opsi pertama adalah pengembalian dana tiket secara penuh tanpa potongan bagi penumpang yang memutuskan membatalkan perjalanan. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan.
Opsi kedua berupa penjadwalan ulang keberangkatan bagi penumpang yang tetap ingin melanjutkan perjalanan meski dengan keterlambatan. Penumpang dapat memilih jadwal alternatif yang tersedia sesuai dengan rencana perjalanan mereka.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini dan berkomitmen terus melakukan berbagai langkah untuk menjaga kualitas pelayanan,” tegas Franoto dalam keterangannya.
Proses Evakuasi Masih Berlangsung
Hingga laporan ini diturunkan, tim teknis PT KAI masih melakukan proses evakuasi dan perbaikan jalur di lokasi kejadian. Proses ini memerlukan waktu yang tidak sebentar mengingat kompleksitas penanganan kereta yang anjlok serta pemastian keamanan jalur sebelum dapat dioperasikan kembali.
Insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek yang melayani rute strategis Jakarta-Semarang ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeliharaan infrastruktur kereta api dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat. Investigasi lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti insiden ini untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.