Siapa yang Pertama Kali Menggunakan Sarung?

sarung

Sarung adalah kain berbentuk tabung yang dikenakan dari pinggang ke bawah, populer di banyak budaya, terutama di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika. Meski kini identik dengan pakaian tradisional di Indonesia dan Malaysia, sejarah penggunaan sarung ternyata jauh lebih luas dan tua.

Asal Usul Sarung

Kata “sarung” berasal dari bahasa Melayu-Indonesia yang berarti “selubung” atau “pembungkus.” Namun, bentuk pakaian serupa sarung telah digunakan sejak ribuan tahun lalu di berbagai peradaban. Salah satu bentuk awal dari sarung dapat dilacak ke wilayah Yaman dan India, di mana pria mengenakan kain penutup tubuh yang disebut “futah” atau “lungi.”

Catatan sejarah menunjukkan bahwa orang-orang di wilayah Mesopotamia kuno dan India telah mengenakan kain berbentuk persegi panjang yang dililitkan di pinggang sejak 3000 SM. Di India, pakaian seperti “dhoti” dan “lungi” menunjukkan bagaimana kain sarung digunakan sebagai pakaian harian.

Penyebaran ke Asia Tenggara

Sarung mulai populer di Asia Tenggara karena pengaruh perdagangan dan penyebaran agama Islam. Pedagang Arab, Persia, dan India membawa budaya dan pakaian mereka ke wilayah seperti Nusantara. Seiring masuknya Islam sekitar abad ke-13, sarung menjadi bagian penting dari budaya Muslim lokal, karena cocok digunakan dalam kegiatan ibadah, seperti salat.

Di Indonesia, sarung menjadi pakaian umum pria Muslim, terutama saat menghadiri kegiatan keagamaan atau di rumah. Di beberapa daerah seperti Bugis, Jawa, dan Betawi, sarung bahkan menjadi bagian dari identitas budaya.

Variasi dan Makna Budaya

Meskipun bentuk dasarnya sama, sarung memiliki banyak variasi motif, bahan, dan cara pemakaian tergantung budaya setempat. Di Indonesia, sarung batik dari Jawa dan sarung tenun dari Bugis atau Mandar menunjukkan keragaman budaya lokal. Di Afrika Timur, sarung dikenal sebagai “kikoy” atau “kanga,” sementara di Myanmar dikenal sebagai “longyi.”

Tidak ada satu bangsa atau tokoh yang dapat diklaim sebagai “pengguna pertama” sarung karena bentuk dan fungsinya telah muncul secara paralel di berbagai peradaban kuno. Namun, peran penting bangsa-bangsa Asia Selatan dan Timur Tengah dalam menyebarkan budaya mengenakan kain penutup ini ke Asia Tenggara menjadikan mereka pionir dalam popularisasi sarung sebagaimana dikenal saat ini. Sarung bukan hanya pakaian, tetapi juga simbol identitas, tradisi, dan kenyamanan lintas budaya.

Facebook
WhatsApp
Telegram
Email
Picture of admin

admin

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No posts published yet!