Mengapa Orang Arab Menggunakan Baju Jubah di Daerah Gurun?

jubah arab

Di tengah hamparan pasir dan suhu ekstrem gurun yang membakar di siang hari dan menusuk dingin di malam hari, orang-orang Arab selama berabad-abad telah mengenakan pakaian khas yang disebut jubah atau thobe. Meskipun bagi sebagian orang jubah ini tampak tidak sesuai untuk cuaca panas, sebenarnya pilihan pakaian ini sangat logis dan penuh pertimbangan berdasarkan kondisi lingkungan. Artikel ini akan membahas alasan ilmiah, budaya, dan fungsional di balik penggunaan jubah oleh masyarakat Arab di daerah gurun.

1. Perlindungan dari Sinar Matahari

Gurun identik dengan paparan sinar matahari yang intens. Jubah panjang dan longgar menutupi hampir seluruh tubuh, melindungi kulit dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Hal ini mencegah luka bakar, iritasi kulit, serta mengurangi risiko kanker kulit yang dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari jangka panjang.

2. Sirkulasi Udara yang Baik

Jubah yang longgar memungkinkan udara bersirkulasi di sekitar tubuh, menciptakan sistem pendinginan alami. Ini berbeda dengan pakaian ketat yang cenderung menahan panas di dekat kulit. Aliran udara dalam jubah membantu menguapkan keringat, yang secara alami mendinginkan tubuh.

3. Refleksi Panas

Sebagian besar jubah berwarna terang, seperti putih atau krem. Warna-warna ini tidak menyerap panas seintens warna gelap. Sebaliknya, mereka memantulkan cahaya matahari, yang membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil meskipun berada di bawah terik matahari gurun.

4. Perlindungan dari Pasir dan Angin

Gurun sering dilanda badai pasir. Jubah panjang menutupi tubuh dan memberikan perlindungan dari partikel pasir yang beterbangan. Biasanya, jubah juga dipadukan dengan penutup kepala seperti keffiyeh atau ghutra yang melindungi wajah dan kepala dari pasir dan panas.

5. Adaptasi Budaya dan Tradisional

Selain alasan praktis, penggunaan jubah juga merupakan bagian dari identitas budaya masyarakat Arab. Pakaian ini telah digunakan turun-temurun dan menjadi simbol kesopanan, martabat, dan adat istiadat yang dijunjung tinggi.

6. Efisiensi Termal dalam Cuaca Ekstrem

Studi ilmiah menunjukkan bahwa meskipun suhu di luar sangat panas, suhu di dalam jubah tetap relatif stabil. Tubuh tetap sejuk di siang hari dan tetap hangat di malam hari karena kain jubah membantu mengatur suhu tubuh dengan menyimpan sedikit panas.


Pemakaian jubah oleh orang Arab bukanlah pilihan yang sembarangan, melainkan hasil adaptasi cerdas terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Pakaian ini menggabungkan fungsi perlindungan, kenyamanan, serta nilai budaya dan estetika. Dalam konteks kehidupan gurun yang keras, jubah adalah bukti nyata bagaimana manusia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara efisien dan elegan.

Facebook
WhatsApp
Telegram
Email
Picture of admin

admin

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No posts published yet!