TEHERAN – Komunitas Yahudi di Iran menyuarakan kecaman keras terhadap agresi militer yang dilakukan oleh Israel, menyebutnya sebagai tindakan “biadab”. Mereka mendesak pemerintah Iran untuk memberikan respons militer yang signifikan, termasuk serangan rudal dan drone setiap hari, sebagai balasan atas tindakan tersebut.Seruan ini datang dari dua lembaga utama Yahudi di negara itu. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui kantor berita IRNA pada Selasa (17/6/2025), Asosiasi dan Komunitas Yahudi Isfahan menyatakan bahwa “kebrutalan Zionis” telah menyakiti hati seluruh rakyat Iran, termasuk jatuhnya korban jiwa dari kalangan warga sipil dan anak-anak.Sambil mengucapkan belasungkawa atas gugurnya para komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan ilmuwan nuklir, asosiasi tersebut menyatakan keyakinan penuh bahwa Iran akan memberikan “tanggapan yang menghancurkan” yang akan membuat Israel menyesali tindakannya.Pernyataan yang lebih tajam datang dari Dr. Younes Hamami Lalezar, juru bicara Pengadilan Agama Komite Yahudi Teheran. Ia secara spesifik mengkritik keputusan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai tindakan yang “tidak adil dan jahat”.”Pembunuhan warga sipil, wanita, dan anak-anak oleh rezim Zionis kriminal dan Netanyahu yang jahat harus ditanggapi dengan kekuatan yang tegas,” ujar Dr. Hamami Lalezar. Ia juga menegaskan loyalitas komunitas Yahudi Iran terhadap negara, dengan menyatakan, “Orang Yahudi Iran selalu menjadi bagian dari negara besar ini dan tidak akan pernah gagal untuk membela tanah air kami.”
IRNA juga mengingatkan bahwa komunitas Yahudi telah memiliki sejarah panjang di Iran selama lebih dari 3.000 tahun. Perkiraan populasi Yahudi di Iran saat ini bervariasi, dengan angka resmi menyebutkan sekitar 3.000 jiwa, sementara demografer lain memperkirakan jumlahnya antara 8.000 hingga 10.000 orang.
