Iran telah melancarkan serangan balasan yang signifikan ke wilayah Israel menggunakan ratusan drone dan rudal balistik. Serangan ini memicu sirene peringatan di berbagai wilayah Israel dan dilaporkan menyebabkan puluhan orang terluka.
Dampak dan Respons di Israel
Militer Israel (IDF) mengonfirmasi adanya penyusupan sejumlah drone ke wilayah udaranya. Sirene peringatan berbunyi di beberapa area, termasuk kota Eilat di selatan dan kawasan Negev.
Layanan darurat Israel, Magen David Adom (MDA), melaporkan bahwa serangan tersebut menyebabkan 34 orang di wilayah metropolitan Gush Dan (mencakup Tel Aviv dan Ramat Gan) memerlukan perawatan medis. Dari jumlah tersebut, satu perempuan dilaporkan dalam kondisi kritis dan seorang pria mengalami luka serius.
Getaran akibat ledakan juga dirasakan di Tel Aviv. Michael Oren, mantan Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, melaporkan bahwa bangunan tempat ia berada terguncang kuat selama beberapa menit. Ia menyatakan telah menerima peringatan di ponselnya untuk segera mencari tempat perlindungan sesaat sebelum serangan terjadi.
Klaim dan Pernyataan dari Iran
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita IRNA, IRGC menyebut operasi ini sebagai “tanggapan tegas terhadap serangan brutal rezim Zionis.”
IRGC mengklaim target serangan mereka adalah pusat-pusat militer dan pangkalan udara strategis Israel. Menurut pernyataan mereka, serangan ini menggunakan kombinasi sistem berpemandu presisi untuk menghantam fasilitas industri militer yang digunakan untuk memproduksi persenjataan.
Pihak Iran juga mengklaim keberhasilan serangan tersebut. “Laporan lapangan, citra satelit, dan intelijen yang disadap menunjukkan bahwa puluhan rudal balistik secara efektif mengenai target strategis,” kata pernyataan IRGC, seraya menambahkan bahwa sistem pertahanan Israel gagal menghalau gelombang serangan rudal tersebut.



