Sebanyak 87 truk bantuan kemanusiaan berhasil masuk ke Jalur Gaza pada Rabu (21/5), menandai pengiriman pertama sejak seluruh perlintasan perbatasan ditutup oleh Israel selama lebih dari dua bulan. Informasi ini disampaikan oleh Kantor Media Pemerintah Palestina.
Ismail Al-Thawabteh, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah, menyatakan kepada Anadolu bahwa truk-truk tersebut membawa berbagai jenis bantuan yang ditujukan bagi sejumlah organisasi internasional dan lokal. Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat Gaza sebagai bagian dari respons terhadap krisis kemanusiaan yang semakin parah.
Menurut pernyataan resmi yang dirilis pada awal pekan ini, wilayah Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan setiap harinya, termasuk pasokan medis, makanan, dan sekitar 50 truk bahan bakar. Jumlah ini dianggap minimum untuk mencegah semakin banyak korban jiwa akibat kelaparan yang memburuk akibat blokade.
Blokade ketat oleh Israel dimulai sejak 2 Maret lalu, dengan menutup semua akses bantuan ke Gaza, yang telah menyebabkan kondisi kelaparan akut dan meningkatnya angka kematian.
Meskipun komunitas internasional terus mendesak agar dilakukan gencatan senjata, Israel tetap melanjutkan serangan militer ke wilayah tersebut sejak Oktober 2023. Serangan ini telah menewaskan hampir 53.700 warga Palestina, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
Pada November 2023, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait serangan militer mereka terhadap Gaza.
sumber : antaranews.com